Friday 28 November 2014

PENJELASAN DAN JENIS IP ROUTING

1.        Pemahaman Routing 
Routing IP adalah proses memindahkan paket dari satu network ke network yang lain menggunakan router-router. Sebuah routing protocol digunakan oleh router untuk secara dinamis menemukan semua network di sebuah internetwork, dan memastikan bahwa semua router memiliki routing table yang sama. Pada dasarnya, sebuah routing protocol menentukan jalur (path) yang dilalui oleh sebuah paket melalui sebuah internetwork.


Routing memiliki dua fungsi dasar, yakni:
1)     Fungsi penentuan jalur. Router berfungsi menentukan jalur yang akan dilewati  oleh paket-paket data agar sampai ke tujuan.
2)        Fungsi switching. Router berfungsi sebagai switching karena dapat meneruskan paket. 
Untuk bisa  melakukan routing paket, ada hal-hal yang harus diketahui :
a.         Alamat tujuan
b.         Router-router tetangga dari mana sebuah router bisa mempelajari tentang network remote
c.         Route yang mungkin ke semua network remote
d.        Route terbaik untuk setiap network remote
Router menyimpan routing table yang menggambarkan bagaimana menemukan network-network remote.
Jenis-jenis routing adalah :
   1)    Routing Statis

Merupakan suatu mekanisme routing yang dikonfigurasi secara manual oleh admin jaringan melalui tabel routing dan dimaintain secara terpisah karena tidak melakukan pertukaran informasi routing tabel secara dinamis dengan router-router lainnya

Sebuah router akan meneruskan paket-paket data kepada alamat jaringan tujuan yang ada pada tabel routing. Jika tidak terdapat alamat jaringan tujuan pada tabel routing, maka paket data akan diteruskan melalui routing default.

Mengkonfigurasi static routing 
Membangun static routing pada router-router tidak begitu sulit. Anda tinggal masuk ke global configuration mode dan jalankan formula berikut pada masing-masing router yang akan dikonfigurasikan : 
Ip route  
Berikut ini adalah detail untuk masing-masing opsi : 
·           Ip route : perintah untuk membuat static routing itu sendiri 
·           Destination : network tujuan yang hendak ditambahkan ke routing table 
·           Mask : subnet mask yang digunakan dalam network 
·           Next_hop_address : address dari hop router selanjutnya, yakni yang akan menerima paket dan mem-forward-nya lagi ke network remote. Tidak lain berupa interface router dari router dari network yang terkoneksi secara langsung. 
Contoh :   Router(config)#ip route 10.252.0.0 255.255.255.0 172.16.0.2
Artinya : 
    Ip network tujuan : 10.252.0.0 
    Mask : 255.255.255.0 
    IP Next hop : 172.16.0.2 

Routing statis terjadi jika Admin secara manual menambahkan route-route di routing table dari setiap router.
Routing statis memiliki kentungan-keuntungan berikut:
·           Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router (router lebih murah dibandingkan dengan router dinamis)
·           Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router.
·           Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih untuk      mengisikan akses routing ke jaringan tertentu saja.

Routing statis memiliki kerugian-kerugian berikut:
·           Administrasi harus benar-benar memahami internetwork dan bagaimana setiap router
·           Dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasikan router dengan benar.
·           Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, Administrasi harus menambahkan sebuah route kesemua router secara manual.
·           Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena menjaganya akan menjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri.

     2)    Routing Default

Routing default digunakan untuk mengirimkan paket-paket secara manual menambahkan router ke sebuah network tujuan yang remote yang tidak ada di routing table, ke router hop berikutnya. Bisanya digunakan pada jaringan yg hanya memiliki satu jalur keluar. 

3)      Routing Dinamis


Routing dinamis mengijinkan router-router untuk pertukaran informasi tentang jaringan dan koneksi antar router. Router menggunakan informasi ini untuk membangun dan melakukan perawatan tabel routingnya secara otomatis. 

2.        Routed dan Routing Protocol
Protocol tidak lain deskripsi formal dari set atau rule-rule dan konversi yang menentukan bagaimana device-device dalam sebuah network bertukar informasi. Berikut dua tipe dasar protocol.

   1)    Routed protocol
Merupakan protokol-protokol yang dapat dirutekan oleh sebuah router. Routed protocol yang memungkinkan router untuk secara tepat menginterpretasikan logical network.
Contoh dari routed protocol : IP, IPX, AppleTalk, dan DECnet.

     2)      Routing protocol
Protokol-protokol ini digunakan untuk merawat routing table pada router-router.
Contoh dari routing protocol diantaranya OSPF, RIP, BGP, IGRP, dan EIGRP
1.         RIP   (Routing Information Protocol).
Distance vector protocol merawat daftar jarak tempuh ke network-network lain berdasarkan jumlah hop, yakni jumlah router yang harus lalui oleh paket-paket untuk mencapai address tujuan.
RIP dibatasi hanya sampai  15 hop. Broadcast di-update dalam setiap 30 detik untuk semua RIP router guna menjaga integritas. RIP cocok dimplementasikan untuk jaringan kecil.


2.         OSPF    (Open  Shortest Path First).
Link state protocol menggunakan kecepatan jaringan berdasarkan metric untuk menetapkan path-path ke jaringan lainnya. Setiap router merawat map sederhana dari keseluruhan jaringan. Update-update dilakukan via multicast, dan dikirim jika terjadi perubahan konfigurasi. OSPF cocok untuk jaringan besar.


3.         EIGRP    (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol).
Distance vector protocol merawat satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan lainnya. EIGRP menggabungkan juga konsep link state protocol. Broadcast-broadcast di-update setiap 90 detik ke semua EIGRP router berdekatan. Setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok untuk jaringan besar.


4.         BGP
Merupakan distance vector exterior gateway protocol yang bekerja secara cerdas untuk merawat path-path ke jaringan lainnya. Up date-update dikirim melalui koneksi TCP.

Routing Protocol terdapat tiga klas routing protocol, yaitu :
1.      Distance vector
Protocol distance-vector menemukan  jalur terbaik ke sebuah network remote dengan menilai jarak. Route dengan jarak hop yang paling sedikit ke network yang dituju, akan menjadi route terbaik. Baik RIP dan IGRP adalah routing protocol jenis distance-vector. RIP dan IGRP mengirim semua routing table ke router-router yang terhubung secara lansung.

2.      Link state  Atau disebut juga protocol shortest-path-first
Setiap router akan menciptakan tiga buah table terpisah. Satu dari table ini akan mencatat perubahan dari network-network yang terhubung secara langsung, satu table lain menentukan topologi dari keseluruhan internetwork, dan table terakhir digunakan sebagai routing table.
OSPF adalah sebuah routing protocol IP yang sepenuhnya link-state. Protocol link-state mengirim update-update yang berisi status dari link mereka sendiri ke semua router lain di network.

3.      Hybrid  Protokol
Hybrid menggunakan aspek-aspek dari routing protokol jenis distance-vector dan routing protocol jenis link-state--sebagai contoh adalah EIGRP.

1 comment: